Sabtu, 17 Januari 2009

PPA. Lubangsa Adakan Ajian Kitab Kuning Pasca Ujian Semister Pertama Di Sekolah Formal

PPA. Lubangsa mengisi liburan sekolah formal pasca ujian semester pertama 2009 dengan ajian kitab kuning, (Risalatul Mua’wanah). Kegiatan tersebut diadakan oleh pengurus seksi P2PK (Pandidikan, Pangajaran dan Pengembangan Intelektual).

Pagi itu seusai shalat jama’ah Subuh di masjid Jama’ Annuqayah 23 Januari 2009 ada pengumuman yang datangnya dari pengurus Pesantren seksi P2PK yang berisi bahwa, demi mengisi hari libur sekolah formal Annuqayah, maka akan diadakan ajian kitab Risalatul Mu’awanah. Bersamaan denga itu pula suara bergemuruh terdengar di dalam masjid, keluhan santri yang tidak setuju dengan kegiatan tersebut. “duh lessonah” adu capek deh.. ucapnya salah satu santri yang duduk di shap paling depan nomer dua dari selatan itu. hal itu bukan hanya dikeluhkan oleh santri tersebut, tapi juga hal yang senada di ucapkan oleh santri-santri lainnya.

Manurut Rafiq, siswa kelas II MAT. Annuqayah, dirinya berencana istirahat selama liburan Sekolah. Karena dia baru selesai mengikuti ujian, terangnya saat di temui di teras depan Masjid. Dengan terpaksa dirinya harus menggagalkan itu semua. Tapi lain halnya denga Muhammad Nuh. Siswa kelas II A MTs I A. dia malah terlihat gembira ketika mendengar pengumuman itu. Alasannya, dia selama + satu tahun mendok di Lubangsa tidak pernah mengaji kitab sampai hatam. Jadi kesempatan tidak akan disia-siakan, kerena menurut informasi yang dia terima dari pengurus pesantren, kitab tersebut akan dihatamkan.

Muhammad Khotib. Anggota pengurus seksi P2PK. Manuturkan, bahwa tujuan kagiatan tersebut adalah untuk mengisi liburan sekolah formal Annuqayah. Meskipun pada dasarnya kegiatan tersebut tidak tertulis dalam progaram kerja. Karena pihaknya sebagai pengurus yang bergerak dibidang pendidikan, penalaran dan pengembangan intelaktual maka merasa perlu mengadakannya. Juga pihaknya tidak menginginkan liburan tersebut oleh santri hanya diisi dengan santai-santai bahkan pulang. Dan bilau menyadari bahwa akan ada keluhan dari santri, tapi biasanya hal itu hanya brtahan sementara ”toh nanti juga terbiasa kok” ketusnya dan melempar senyum.

Beliau menambahkan, kitab tersebut rencananya akan dihatamkan dengan cara full time selama satu hari satu malam. Yaitu mulai pegi sampai siang, teru sore dan dilanjutkan pada malam harinya. Santri hanya istirahat sebentar (untuk makan). Namau berhubung dengan adanya beberapa kendala, maka pihaknya memutuskan untuk dilaksanakan pada pagi harinya saja. Yuitu dari jam 07:30 WIB sampai 11:00 WIB. (Supriyadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar